Ini Penyebab Orang Berobat di Luar Negeri

 


Ini Penyebab Orang Berobat di Luar Negeri

Keputusan masyarakat berobat ke luar negeri bukan hanya karena faktor medis seperti dokter spesialis, kualitas pelayanan kesehatan di luar negeri lebih bagus, alat-alat yang digunakan lebih bagus karena itu memutuskan memilih berobat ke luar negeri. Ada banyak alasan lainnya yang bisa diperhatikan oleh pemerintah."Tetapi ada juga orang yang berobat ke luar negeri karena biaya perawatan. Jadi mereka ingin mendapatkan biaya perawatan lebih murah," kata Iqbal saat dihubungi, Senin (6/3).Baca juga: Presiden Sesalkan Warga yang Berobat ke Luar Negeri, Rp165 Triliun TerbangIa mencontohkan di India tindakan lasik pada mata biayanya hanya sekitar Rp2-4 juta saja, sementara di Indonesia biayanya bisa sampai Rp20 juta. Kemudian alasan lainnya adalah ada juga orang yang ingin melakukan pengobatan alternatif yang disediakan di China dan India. Ada juga yang berdasarkan tingkat kepercayaan, bagaimana keputusan seseorang berobat di luar negeri berdasarkan kepercayaan karena fasilitas layanan kesehatan di rumah sakit luar negeri jauh lebih bagus."Jadi kepercayaan, dan kepercayaan ini sulit diubah," ucapnya.Ada juga orang yang berobat di luar negeri sekaligus untuk liburan. Iqbal mencontohkan jika biaya operasi di luar negeri sama biayanya seperti di Indonesia maka mereka lebih memilih di luar negeri untuk sekalian liburan. "Nah ini dulu yang semestinya pemerintah harus tahu apa sih penyebab orang berobat ke luar negeri," jelasnya.Sementara itu, ada dokter spesialis atau pun sub spesialis yang tidak banyak di Indonesia. Namun, Iqbal menilai hal itu bukan lah alasan absolut karena kekurangan dokter spesialis juga terjadi di seluruh negara bukan hanya di Indonesia."Jika di Inggris untuk bertemu dengan dokter umum saja bisa sampai menunggu 10-30 hari. Kalau untuk bertemu dengan dokter spesialis tertentu harus 3-6 bulan," katanya.

Jokowi Geram, Hampir 2 Juta Orang RI Berobat ke Luar Negeri! Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masih banyak masyarakat yang sakit berobat ke luar negeri. Padahal Indonesia sudah memiliki banyak rumah sakit (RS) dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni.

Jokowi menerangkan, dari data yang ada, hampir 1 juta masyarakat Indonesia datang berobat ke Malaysia, sedangkan ada 750 ribu yang ke Singapura. Sisanya banyak juga yang pergi ke Jepang, Amerika Serikat, hingga Jerman.

"Apa mau kita terus teruskan? Rp 165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu. Itu karena ada modal keluar, capital outflow," tutur Jokowi.

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah sangat mendukung pembangunan rumah sakit seperti Mayapada. Meski masih harus di akui ada masalah seperti kekurangan dokter spesialis dan dokter sub spesialis.

Dia juga memberi penugasan khusus kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Markarim untuk mengatasi masalah kekurangan ini.

"Alkes dan fisik sudah bagus, tapi masih banyak yang belum bagus. Itu harus diperbaiki sehingga layanan RS ke masyarakat semakin baik. Saya minta ke Pak Menkes dan disampaikan ke Pak Mendikbud agar pendidikan dokter spesialis agar diperbanyak dan dimudahkan sehingga masyarakat kita untuk semuanya yang sakit dapat tertangani," kata eks wali kota Solo itu.

Selain itu, dia memberikan pesan khusus kepada Direktur Utama Mayapada Hospital untuk memberikan layanan BPJS Kesehatan kepada masyarakat.

Post a Comment

Previous Post Next Post