Kolusi menghasilkan Korupsi

 


KKN (Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) sering kita dengar ,menjadi trending topik dan viral,segala upaya sudah diusahakan dari mulai manual ke sistem aplikasi,tetapi memang niat untuk mencari rejeki tidak halal ,sistem ini dicari-cari kelemahannya agar bisa di jebol dan dikuasai, dikloning dsb,menurut penulis, secanggih apapun sistem akan percuma jikalau orang orang yang ada didalam sistem itu masih berniat tidak baik dan jahat,usaha mencari celah contoh markup akan terus diusahakan bila pengawasan kendor dan tidak konstan,artinya pengawasan dilakukan secara terus menerus,beberapa kasus di daerah,nasional bahkan luar negeri selalu merupakan usaha untuk melemahkan sistem,seperti kasus koruptor-koruptor di indonesia,yang memanfaatkan beberapa negara yang dipakai tempat transit dengan identitas baru,bebas berkliaran kemana-mana mereka suka,sedangkan pemerintah  tidak bisa berbuat karena perjanjian ektradisi dsb,jadi seorang koruptor sekuat itu,bisa meminjam uang yang begitu besar tanpa ada pengecekan BI Ceking,jadi ingat beberapa tahu lalu saya berniat mencicil Leptop yang speknya lumayan gd tapi ditolak oleh finance dengan alasan saya masih punya pinjaman  terlihat di BI Ceking,begitu canggih sistem bisa melihat utang orang tapi di tangan koruptor bisa tidak ada masalah,pasti ada yang salah dalam pengawasan kalau seperti itu,dalam kasus asuransi Jiwa Sraya 12,4 T klaim Asuransi tidak bisa dibayarkan,trus uang nasabah dikemanakan selama ini,tentunya kolusi yang terjadi dengan A dengan b dengan C,secara bersama sama memanfaatkan uang nasabah,begitu juga didaerah LPD,banyak yang bangkrut karna uang nasabah dipakai oleh pengurus ,kolusi terjadi dari pusat dan Daerah,artinya banyaknya orang memanfaatkan kewenangan untuk mendapatkan kesenangan pribadi,Bank Century negara mengalami kerugian sebesar 7 triliun,ada kasus Pelindo 3 yang merugikan negara sebesar 6 Triliun,Kasus selanjutnya adalah yang melibatkan Bupati Kota waringin Timur yang merugikan negara sebesar,5,8 T dan 711.000 Dollar AS,Selanjutnya Kasus BLBI, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia,yang merugikan Negara sebesar 4,58 T,selanjutnya E KTP kasus KT Petinggi Petinggi negara,dan negara dirugikan sebesar P Elektronik Ini Sangat viral di masyarakat karena melibatkan2,3 T,Dan publik mungkin masih ingat tentang kasus hambalang yang merugikan negara sebesar 706 M dan melibatkan petinggi petinggi satu partai,semua kasus diatas tentunya tidak perseorangan melakukan tindakan tapi bersama-sama dan melakukan kolusi,korupsi hasil kolusi tadi yang jumlahnya sangat fantastis sangat menyakiti hati Rakyat Yang sedang terpuruk,seandainya uang sekian banyak diberikan kepada rakyat yang membutuhkan pasti lebih banyak wajah tersenyum di negeri ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post