51 tahun usiaku

 


Hari ini aku berulang tahun ke 51,tua ya sudah renta ,penyakit mulai menyerang dan banyak lagi cerita dibalik usia 51,tetapi aku berusaha membalikan semua itu atau paling tidak berusaha untuk tidak seperti yang diperkirakan orang ,usia 51 tapi gerakan 40,hhehehe menghibur diri,hidupku sungguh lengkap dari jaman obor sampai listrik,dari radio sampai internet,segalanya sudah pernah dilalui misalnya telor satu biji dibagi empat,karena bapak ibuku yang pegawai negeri menanggung banyak ponakan ibuku yang datang dari jawa ,kalau makan berjejer di tangga rumah,air belum masuk rumah jadi kalau perlu air minum harus di bawa dari sungai sambil mandi, begitupun kayu bakar yang harus dicari ke ladang orang atau hutan ,bisa jadi saat nyari air minum atau kayu bakar ditengah jalan kehujanan,air hujan merupakan minuman kami disaat haus,,sesampai dirumah air dimasukan ke drum atau tempat air yang berbahan keramik(Tempayan),kayu bakar kami tempatkan di atas tungku perapian agar kayu bakar cepat kering dan besoknya bisa dimanfaatkan untuk menanak nasi ,buat air minum dll,biasanya bara api itu hidup sepanjang malam sehingga kayu bakar yang kita cari sore besoknya sudah kering dan siap dimanfaatkan,nikmatnya sehabis kegiatan sore kami semua bersiap santap malam sambil memanaskan badan didepan tungku dan kami biasanya berebut untuk mencari tempat paling depan,agar panas bara maksimal memanaskan badan kami,sehabis itu kami bersama-sama mencuci piring dan gelas disinari lampu teplok yang nyalanya berlarian kalau ada angin yang agak keras menerpa lampu,selesai kegiatan di dapur lampu teplok kami pindahkan ke dalam rumah ,untuk persiapan belajar,dengan nyala lampu yang masih kecil dan berlarian bisa dibesarkan tapi takut kalau hidung kami menjadi hitam paginya hehehe lucu kalau diingat,dengan sarana belajar  yang sangat sederhana ,kami yang masih berempat adiku perempuan dan sepupu 2  tidak pernah tinggal kelas ,dan selalu mendapatka rangking 1-10 besar,karna itu kami sering berhayal seandainya sarana prasarana kami memadai mungkin lain cerita lagi,di usia 51 tahun masih terbayang saya sangat rajin sekolah walaupun disaat itu hujan angin disertai kabut saya tetap berangkat walaupun payung yang saya bawa rusak karena hujan angin dan sesampainya disekolah masih kosong dan semua orang memilih masih dibawah selimut.di usia 51 tahun saya masih ingat disaat pulang sekolah tidak langsung pulang tetapi ,berburu buah nangka ke ladang orang,dan bisa makan hanya buah nangka tanpa mengalami sakit perut,daya tahan perut kami jaman itu sungguh luar biasa,kami mampu menahan lapar hanya memakan buah-buahan dari hutan dan ladang, seperti ketela,talas strawberi hutan ( gungung) kalau sekarang pasti dah masuk ugd,demikian cerita awal ini semoga bisa kita lanjutkan.

Post a Comment

Previous Post Next Post