Pendekatan Persuasif Di masa Pandemi Lanjutan


 Kebingungan menghadapi pandemi,terjadi diseluruh dunia,ini akibat berita di medsos dan media masa yang semakin tidak menentu dan cenderung menyudutkan pemerintah,pemerintah juga kebingungan menentukan aturan tentang protokoler kesehatan,dan yang masyarakat protes adalah pengenaan denda bagi yang tidak memakai masker,ini menurut masyarakat merupakan denda  yang besar. 100 ribu itu besar bagi masyarakat,disisi lain banyak masyarakat yang apatis tentang keberadaan pandemi,banyak juga di daerah lain yang terlambat menutup warung atau toko kena denda,serba salah disisilain masyarakat memerlukan penghasilan dan pendapatan untuk melanjutkan hidup,disisi lain memikirkan penularan covid yang semakin meluas, dan korban yang semakin banyak,disisi lain banyak bencana di awal tahun ini yang melanda negara kita,sehingga konsentrasi terpecah untuk menangani dan membantu saudara kita yang kena bencana,banyak masyarakat juga yang meragukan covid ini ada,karena berbagai faktor yang utama minimnya informasi di masyarakat terutama di pedesaan yang menyebabkan masyarakat tidak tau penanganan seperti apa,siapa yang kena,dsb,awal tahun baru dibali masyarakat pariwisata dan yang pernah jadi anak buah kapal mulai kebingungan dengan situasi yang tidak menentu karena sudah 8-9 bulan tidak bekerja dan tentunya yang punya tabungan mulai menipis karena tidak bekerja,seluruh negara di dunia mengalami situasi yang tak menentu ini,belum lagi berita hoax yang dibuat oleh orang orang yang tidak bertangguang jawab,yang membuat situasi lebih mencekam dan membuat tambah bingung keadaan,saran penulis adalah pandemi covid 19 ini sudah berkembang hampir 1tahun ,jadi covid ini sudah tersebar dimasyarakat karna itu kita tetap mentaati protokoler kesehatan ,tetapi masyarakat tetap bisa beraktifitas dan mencari pendapatan sebagaimana biasa ,tanpa ada denda dsb,agar masyarakat lebih tenang karena penulis lihat dan amati orang sekarang sudah mentaati prokes protokol kesehatan hanya satu dua orang yang tidak memakai masker khusus di perkotaan tetapi kalau di desa banyak yang masih belum mentaati prokes ,ini kita dekati secara persuasif dengan melakukan pendekatan kekeluargaan dan sosialisasi secara terus menerus agar masyarakat pedesaan merasa tersentuh ,dan pasti mereka bisa mengerti,penulis masih ingat ikut ibu jaman dahulu mensosialisasikan program keluarga berencana dan itu didatangi satu persatu kerumah rumah,terus menerus dampaknya sampai sekarang terasa,masyarakat indonesia pada umumnya masih lugu dan polos,kadang gampang terpengaruh karena itu kita datangi dengan seruan dan pengaruh positif pasti mereka akan bisa menerima.

Post a Comment

Previous Post Next Post